Dalam dunia yang penuh dengan kompetisi yang ketat dan kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, perubahan tidak dapat dihindari oleh perusahaan mana pun dan hal ini sangat penting bagi profitabilitas dan kelangsungan hidupnya. Namun, perubahan apa pun – baik dalam teknologi, metode, atau tenaga kerja, berpotensi menyebabkan gangguan dalam pekerjaan organisasi serta gaya percakapan. Pada dasarnya, masyarakat cenderung menolak perubahan jika mereka tidak mendapat informasi yang memadai mengenai perubahan tersebut. Penyebabnya biasanya adalah rasa tidak aman mereka terhadap krisis ekonomi, ketidakpastian, ketidaknyamanan dan perpecahan yang tidak terduga dalam pola kehidupan sosial mereka.
Administrasi strategis memiliki beberapa komponen penting seperti program penghargaan, operasi, masyarakat, prosedur SDM, instruksi, CSR, dan banyak lainnya. Reorientasi yang sering terjadi sebaiknya dihindari karena tidak mudah untuk membuat setiap orang menyadari, berpikir dan beroperasi secara strategis dengan semangat yang sama. Kami mengetahui bahwa sebagai cara untuk menunjukkan penolakan mereka terhadap perubahan, pekerja biasanya menolak penerapan pendekatan dengan cara ketidakhadiran, menyabotase peralatan, menyebarkan rumor yang berbahaya dan liar, menyampaikan keluhan palsu, dan sebagainya.
Biasanya, penolakan terhadap perubahan terjadi hanya karena kurangnya kesadaran dan kesadaran akan kebutuhan perubahan.
Bagaimana Mengatur Resistensi terhadap Penyesuaian
- Komunikasi yang Bermanfaat – Komunikasi sangat penting untuk menghentikan misinformasi dan juga penyebaran rumor. Ini membantu menghilangkan ketakutan dan dapat membuat semua orang di perusahaan merasakan bagian dari penerapan strategi.
- Pengorganisasian yang Benar– Menetapkan tahapan untuk penyesuaian sama pentingnya dengan menerapkannya setelahnya. Perbaikan yang diusulkan harus dilakukan secara mendalam sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa harus melakukan perbaikan yang berulang-ulang. Penting juga untuk memberikan waktu untuk mereplikasi berbagai dampak. Hal ini akan melibatkan retensi, relokasi, pelatihan, pengeluaran finansial, kebutuhan yang dirasakan, pengaruh terhadap moral, komposisi penghargaan, dan sebagainya.
- Keamanan Gairah– Tidak ada perubahan yang dapat terjadi tanpa adanya kesan minimal pada seseorang atau orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memberikan payung pertahanan kepada para karyawan yang kemungkinan besar akan mengalami kehancuran akibat penerapannya. Jarang sekali ada kebijakan yang mengarah pada pengurangan gaji atau cenderung menurunkan nilai dalam hal klasifikasi pekerjaan.
- Manajemen Orang– Metode bagi karyawan individu yang mungkin akan diberhentikan atau tidak puas dengan perubahan tersebut harus memuat –
- Transfer sukarela
- Membiarkan mereka menawar pekerjaan baru/peningkatan nilai.
- Memberikan tunjangan yang besar ketika penghematan tidak dapat dihindari sehingga tenaga kerja merasa bahwa kebutuhan mereka telah teratasi dengan baik.
- Yakinkan bahwa martabat staf dijaga.
- Individu yang bermanfaat dan memberikan respon positif terhadap peningkatan tersebut.
- Menyediakan opsi pelatihan ulang
- Pastikan pengeluaran lebih besar untuk posisi yang menuntut.
- Memberikan insentif keuangan yang cukup
- Terus ingat anggota staf yang lebih dewasa dan berikan keinginan kepada mereka untuk tipe-tipe baru.
- Libatkan mereka dalam persiapan dan pelaksanaan penyesuaian
Sangat penting untuk menghasilkan cuaca organisasi yang kondusif terhadap perubahan. Perubahan harus dilakukan selangkah demi selangkah sebisa mungkin. Coba ingat-ingat, manusia jauh lebih menoleransi evolusi daripada revolusi. Oleh karena itu, persiapan untuk perbaikan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga memperlancar transisi.
Taktik pragmatis dalam persiapan dapat membuat perbedaan besar.